Banyak sekali metode dalam menghafal al-Qur’an, dan setiap penghafal al-Qur’an memiliki metodenya tersendiri, namun setiap metode pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang lambat, dan tentu kualitas hafalannyapun berbeda.
Kali ini saya akan mencoba berbagi salah satu metode yang
saya pakai dalam menghafal al-Qur’an, mudah-mudahan bermanfaat.
Sebelumnya perlu kita ketahui bersama, bahwa kebanyakan
dari kita hanya berfokus pada menghafalnya saja, menambah dan terus menambah
hafalan, akhirnya ketika sudah selesai 30 juz, kita akan kesusahan untuk
mengingat kembali dari juz pertama, dan itu adalah sebuah kerugian yang amat sangat besar.
Salah satu nikmat al-Qur’an adalah fakta bahwa al-Qur’an
tidak seperti bacaan yang lain yang mana ketika sudah dihafal tidak gampang lupa,
dan mudah bosan dalam membacanya. Berbeda dengan al-Qur’an, hafalan al-Qur’an sedikit
demi sedikit akan hilang apabila tidak diulang-ulang, sehingga menuntut kita
agar terus menerus mengulangnya sampai akhir hayat, dan mengulang-ulangnyapun
tidak akan membuat kita bosan sedikitpun
(كلام قديم لا يمل سماعه).
Dalam menghafal al-Qur’an tidak bisa sekaligus, kita
perlu menghafalnya sedikit demi sedikit, kalimat perkalimat, ayat perayat,
tergantung kekuatan daya ingat kita.
MARI KITA MULAI
DENGAN MENGHAFAL SATU HALAMAN
Jika mushaf yang kita pakai mengikuti mushaf Saudi
Arabia, maka kita akan menemukan pada akhir setiap halaman adalah ayat, kita
orang Indonesia sering menyebutnya Qur’an pojokan, biasanya terdiri dari 15
baris, dengan jumlah ayat yang berbeda-beda pada setiap halamannya.
Ikuti langkah-langkah berikut:
1.
Baca satu
halaman penuh binnadzor (dengan melihat tulisan) satu kali. Dalam membaca harus
disertai dengan konsentrasi pikiran, penglihatan, dan pendengaran. Proses ini
disebut dengan proses merekam, merekam tulisan dengan mata, merekam suara
dengan telinga, dan yang paling penting adalah merekam bacaannya dengan otak. Proses
ini dilakukan supaya bisa meminialisir kesalahan saat menghafal.
2.
Alangkah lebih baik
jika kita membaca terjemahannya juga. Memahami kisah yang ada pada halaman
tersebut, karena itu akan memudahkan kita dalam menghafal dan juga hafalan kita
akan lebih awet.
3.
Membiasakan bacaan.
Yaitu dengan membaca kembali satu halaman itu binnadzor setelah membaca
terjemahannya. Semakin banyak kita mengulang, maka akan semakin terbiasa mulut
kita dalam melafalkannya, maka akan semakin mudah pula menghafalnya, dan
semakit sedikit kesalah kita saat menghafalnya.
4.
Bagi satu
halaman itu menjadi dua bagian, bagian atas dan bagian bawah. Atau bagi menjadi
tiga bagian, bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah.
5.
Mari mulai
menghafal dari baris pertama. Baca dulu sesekali sampai kita bisa merekam
tulisannya dengan benar tanpa ada yang kurang ataupun salah. Kemudian baru baca
dengan bilghoib (tidak melihat mushaf), terus ulangi sampai tidak ada 1
kesalahanpun.
6.
Jika sudah
berhasil tanpa ada kesalahan, barulah beranjak kebaris selanjutnya ataupun ayat
berikutnya. Hafalkan persis seperti baris pertama. Selama menghafal baris atau
ayat yang kedua tinggalkan dulu baris yang pertama dan fokus pada baris yang kedua.
Jika sudah lancar, maka ulangi dari baris pertama dan sambung dengan baris
kedua samapai lancar tanpa salah.
7.
Terus saja
begitu sampai selesai setengah halaman. Jika sudah selesai setengah
halaman maka terus ulangi setengah
halaman itu sampai tidak ada kesalahan.
Jika sudah
lancar,
8.
Selanjutnya hafal
setengah halaman bagian bawah. seperti biasa, tinggalkan dulu yang bagian atas
dan fokus pada bagian bawah, terus ulangi setengah halaman bagian bawah sampai
benar-benar hafal.
9.
Baru kemudian
gabungkan antara setengah halaman bagian atas dengan setengah halaman bagian
bawah, baca satu halaman penuh bilghoib, insyaAllah lebih mudah, karena sudah
hafal dengan lancar perbagiannya. Ulangi 3 sampai 5 kali, insyaAllah hafalannya
melekat.
Untuk pemula biasanya membutuhkan waktu sampai 1 jam
lebih, tapi kalau sudah biasa insaAllah 30 menit cukup untuk menghafal satu
halaman, dengan catatan harus tenang dan fokus.
TIPS
1.
Atur bacaan agar
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
2.
Perhatikan berapa
lama kamu membaca 1 halaman dengan melihat.
3.
Berapa lama
dalam membaca terjemah.
4.
Berapa lama
dalam menghafal 1 baris, kemudian kalikan 15 baris.
5.
Berapa lama
menggabungkan 2 ayat.
6.
Berapa lama
menggabungkan hafalan setengah halaman, kemudian kalikan 2.
7.
Berapa lama
menggabungkan hafalan 1 halaman.
8.
Hitung jumlah
keseluruhan, jika dirasa terlalu lama, maka bisa mengurangi durasi mana yang
bisa dikurangi, kemudian batasi. Contoh menghafal 1 baris yang biasanya 2
menit, kurangi menjadi 1 menit.
Ketika hendak
menghafal halaman berikutnya maka tinggalkankan dulu halaman yang pertama dan
fokus pada halaman yang akan dihafal. Jika sudah hafal, maka gabungkan dengan
halaman sebelumnya, ulangi 2 halaman itu 2 atau 3 kali.
Kemudian
setorkan, dan ulangi satu kali setelah setor.
Jangan lupa
muraja’ah! Jika menghafal dipagi hari, maka ulangi lagi 1 kali di siang hari, 1
kali disore hari, dan 1 kali dimalam hari. Dan besoknya baca lagi 1 kali.
Intinya adalah
fokus dan muroja’ah. Ketika sudah hafal setengah juz, maka ulangi setengah juz
itu sampai lancar, baru kemudian beranjak menghafal ke halaman berikutnya. Namun
setengah juz yang sudah dihafal jangan ditinggalkan, harus tetap dimuroja’ah.
Dan yang paling penting adalah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam menghafal, karena al-Qur'an adalah kalam-Nya yang mulia. Menghafal al-Qur'an akan berbanding lurus dengan ketekunan ibadah kita kepada Allah, jika ingin sukses dalam menghafal al-Qur'an, maka rajin-rajinlah beribadah. jika ibadahnya saja malas-malasan, maka tentu akan kesulitan pula dalam menghafalnya.
Sukses dalam menghafal al-Qur'an itu bukan tentang seberapa cerdas IQ sang penghafal, yang terpenting adalah seberapa besar iya mau mengorbankan waktunya untuk menghafal al-Qur'an, menghabiskan masa mudanya dengan al-Qur'an. Karena hasil yang besar memerlukan pengorbanan yang besar pula.
Sukses dalam menghafal al-Qur'an itu bukan tentang seberapa cerdas IQ sang penghafal, yang terpenting adalah seberapa besar iya mau mengorbankan waktunya untuk menghafal al-Qur'an, menghabiskan masa mudanya dengan al-Qur'an. Karena hasil yang besar memerlukan pengorbanan yang besar pula.
Mungkin cukup
sekian forum berbagi kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat, dan semangat
menghafal.
SAYONARA
さよなら
METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN
Reviewed by Kakanda Style
on
13:17
Rating:
No comments: