Gus Ja’far adalah merupakan putra dari Almarhum Kiyai SHOLEH. Iya
memiliki perbedaan yang luar biasa dibanding dengan orang-orang di sekitarnya.
Iya bisa menebak masa depan seseorang dengan tanda-tanda yang terpancar di
wajah seseorang tersebut. Suatu hari di perkampungan duku layu Gus Ja’far
sedang berkeliling kampung pagi-pagi dan menghampiri beberapa penduduk.
Gus Ja’far :
(menghampiri sumiri si perawan tua yang sedang menyapu halaman rumah) assalamu’alaikum…
Sumiri :
wa’alaikumussalam..
Gus Ja’far :
kamu dandan cantik sekali hari ini, make bedak, make sibak, bibir dilipstikin
merah delima layaknya orang yang siap menikah. (tersenyum simpul)
Sumiri :
Ih gus mah ngaco, orang saya dandan Cuma sisiran rambut za ko di bilang
bedakanlah, sibakanlah, lipstikan segala lagi. Hemmm… bilang aja Gus Ja’far mau
ngerayu saya ya?
Gus Ja’far :
(hanya menyambut dengan gelak tawa) sumiri bisa saja, saya sudah beristri toh.
Sumiri :
ah biasanya juga kalau anak kiyai mah istrinya enggak cukup atu doank.
Gus Ja’far :
(tersenyum) kalau begitu saya pamit dulu, assalamu’alaikum..
Sumiri :
wa’alaikumussalam, jangan sungkan-sungkan buat mampir ya gus.
Gus Ja’far :
InsyaAllah..
Gus Ja’far melanjutkan jalan-jalan
paginya, dan tak lama kemudian berpapasan dengan Pak Susanto yang sedang asik
bermain catur dengan Anak perempuannya.
Gus Ja’far :
Assalamu’alaikum…
Berdua :
Wa’alaikumussalam…
Gus Ja’far :
(bersalaman dengan pak susanto)
Pak Susanto :
Putri, Ayu salaman dengan Gus Ja’far.
Putri :
Bukan muhrim Bapak.
Pak Susanto :
Putri, beliau kan gurumu.
Gus Ja’far :
Sudah tak apa Pak Susanto. (memalinngkan pandangan ke putri) putri bisa main catur?
Pak Suanto :
Dia baru pertama ini bermain gus.
Gus Ja’far :
owh.. cepet bisa ya put. (tersenyum) Put, kamu masuk rumah dulu ya, gusa ja’far
mau ngobrol sebentar sama bapakmu.
Putri :
(beranjak pergi)
Pak Susanto :
Ada apa gerangan ustadz ingin mengobrol dengan saya?
Gus Ja’far :
Ini pak, tadi sebenernya saya Cuma
numpang lewat, tapi pas saya melihat wajah bapak ko ada yang aneh, jadi saya
sekalian mampir.
Pak Susanto :
Apa yang aneh dari wajah saya ustadz, apa wajah saya berubah menjadi monyet?
Gus Ja’far :
(tertawa) bukan itu, itu loh pak, saya lihat hidung bapak sudah bengkok, apa
sudah bosan menghirup nafas?
Pak Susanto :
(terheran sambil meraba-raba hidung)
apanya yang bengkok, orang lurus gini gini ko dibilang bengkok. (terus
meraba-raba hidung)
Gus Ja’far :
(tertawa terbahak-bahak)
Pak susanto :
kurang ajar, dasar ustadz edan, pergi kamu, kalau tidak ku hajar kau.
Gus Ja’far beranjak dari tempat
duduknya dan segera pergi. Iya pergi melewati jalan yang bukan kearah rumahnya,
melainkan melewati jalan keluar dari perkampungan, yang akhirnya beliaupun
menghilang.
Pak Susanto :
(suara lirih) ustadz ko malah bicara yang enggak-enggak, dasar jaman sekarang, ustadznya
aja udah edan, apalagi masyarakatnya, emang jaman edan.
Sore harinya, nampak rumah sumiri
telah didatangi oleh dua orang yaitu lelaki dan perempuan, sebut saja raden
seorang anak muda dan ibunya marni.
Bu marni :
(mengetuk pintu) sampurasun.
Sumiri :
(menyahut dari dalam sambil membuka pintu) rampes…
Raden :
(tersenyum) selamat sore sumiri.
Sumiri :
sore, silahkan masuk, silahkan duduk.
Bu marni :
saya marni ibunya raden, kedatangan kami kemari ingin menyampaikan niat raden
yang hendak melamar neng sumiri.
Sumiri :
(kaget) bagaimana mungkin, usia saya 7 tahun lebih tua dari raden, apa raden
serius mau meminang saya?
Raden :
saya tidak pernah bercanda akan keputusan saya, saya serius ingin melamar kamu,
walaupun usia kamu lebih tua dariku, aku akan tetap meminangmu, karena cinta
itu tak memandang usia.
(raden dan sumiri saling tebar pesona)
Putri :
Tolong…. Tolongggggg…… tolong… toloooooong…. (diseratai desahan tangisan)
Sumiri :
itu suara putri anak tetangga saya.
Raden :
kalau begitu ayo kita segera kesana.
Mereka bergegas menghampiri teriakan putri.
Bertiga :
Innalillahi wainna ilaihi roji’un…
Sumiri :
yang tabah ya put, tunnggu sebentar, biar tante yang panggilin Gus Ja’far.
Sepuluh menit kemudian.
Bu Marni :
sumiri ko belum dateng juga, manggil ustadz aja lama banget.
Tak lama kemudia sumiri telah kembali.
Bu Marni :
mana Gus Ja’far nya? Ko kamu sendirian?
Sumiri :
Gus Ja’far lagi pergi, saya tanya istrinya, istrinyapun tak tau iya pergi
kemana.
Raden :
ya sudah, lebih baik kita urus jenazahnya. Biar saya yang umumin di masjid.
(beranjak pergi)
Raden :
(suara lantang) innalillahi wainna ilaihi roji’uun, telah berpulang
kerahmatullah, bapak susanto bin……. (bingung) tidak tahu, pukul 05 sore,
terimakasih.
7 hari kemudian, Gus Ja’far telahmuncul
kembali setelah lama menghilang, tingkahnya telah berubah, yang dulu suka
menebak-nebak wajah orang, sekarang sudah tak lagi, bahkan dimintapun iya tak
tau. Akhirnya raden bersama masyarakat pun menghampiri Gus Ja’far, hendak
menanyakan apa gerangan yang terjadi ketika ia pergi dari kampung, sehingga
membuat sikapnya berubah. Merekapun tiba dihadapan Gus Ja’far.
Raden :
assalamu’alaikum…
Gus Ja’far :
wa’alaikumussalam… waduh ini rame-rame datang kemari ada apa gerangan? Silahkan
duduk.
Raden :
ini gus, kami semua heran, sejak kepulangan anda dari menghilang selama
beberapa hari, gus sudah tak lagi menebak-nebak raut wajah kami, bahkan
dimintapun tak mau. Ada pakah gerangan?
Gus Ja’far :
owhhhh… (tertawa) itu toh, kalian yakin mau tau ceritanya?
Serempak :
muhunnnn,
Gus Ja’far :
begini, pada suatu malam saya bermimpi bertemu dengan almarhum ayah saya, iya
menyuruh saya untuk menimba ilmu kepada seorang di desa sebrang bernama kiyai
tawakal, seorang ulama arif yang tak semua orang bisa bertemu dengannya.
Setelah tiba ditempat pengajiannya, saya lihat murid-muridnya rata-rata para
kiyai didaerahnya masing-masing, sayapun ikut bergabung. Ditengah pengajian
saya melihat kening kiyai tawakal terdapat tanda yang bertuliskan ahli neraka
tampak jelas, saya kaget, dan karena saya kurang percaya dengan tanda itu
akhirnya saya menelusurinya. Disuatu malam saya berkesempatan membuntuti kiyai
tawakal yang pergi sendirian. Di tengah perjalanan, beliau berhenti diwarung
remang-remang yang dijaga oleh seorang wanita cantik dengan pakaian sedikit
terbuka, dan banyak orang disana yang sedang asik bercandaan dengan penjaga
warung, kiyaipun bergabung dengan mereka. Karena terheran aku menghampiri
kiyai, dan kiyai menyahutku serta menyuruhku bergabung, sungguh aneh. Tak lama
kemudia kami berdua beranjak pergi meninggalkan warung, kiyai mengajakku
melewati jalan pintas mnyebrangi sungai, sungguh aneh kiyai melewati sungai
seperti berjalan layaknya didaratan, untung aku bisa berenang. Setelah sampai
diseberang, sembari aku memakai kembali pakaianku, kiyai mengajakku
beristirahat dibawah pohon rangdu, dan aku duduk disampingnya. Ternyata kiyai
mengetahui kecurigaanku dan menasehatiku, iya berkata demikian “terkadang
anugerah dari Allah itu merupakan cobaan yang lebih berat daripada
kesengsaraan, untuk itu berhati-hatilah dengan kelebihan yang kau miliki. Tanda
ahli neraka dikeningku membuktikan bahwa orang masuk surga ataupun masuk neraka
itu kehendak Allah, aku orang yang taat bukan berarti aku berhak menuntut untuk
masuk surga, dan orang-orang yang kamu lihat diwarung itu tidak mesti iya masuk
neraka, jika Allah berkenan bisa saja mereka masuk surga”, Begitulah Ujar
kiyai. Tiba-tiba adzan subuh terdengar, dan kami berdua beranjak dari tempat
duduk, tapi setelah saya berdiri tegak, kiyai sudah tak lagi terlihat, dan ku
lihat sekeliling ternyata saya sudah berada dipintu gerbang kampung duku jati.
Dan sejak saat itulah saya berjanji untuk ttidak lagi menebak-nebak tanda pada
wajah seseorang.
Serempak :
owhhhhh… pantesan.
Gus Ja’far :
udah lebih baik kita salam-salaman dan maaf maafan, saya punya banyak salah
pada kalian.
Merekapun berdiri, bersalam-salaman, dan
maaf maafan.
THE END……………………………………………………………………………………………..
Keteguhan amat penting bagi kehidupan
Tak peduli seberapa dalam jurang menghadang
Tak peduli seberepa besar ombak menerjang
Biarlah orang berkata apa
Biarlah semua orang menghina
Walaupun cobaan terus datang bertubi-tubi
tapi semua akan indah pada waktunya.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, gratis.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, gratis.
Terimakasih, itulah drama yang bisa kami
tampilkan. Jangan sungkan-sungkan untuk mengundang kami diacara-acara penting
anda, kami akan berikan yang terbaik.. sampai jumpa di lain kesempatan.
Disusun dan diperankan Oleh :
1. KHIZYAN HAMI
2. MUSHONIF
3. WANTON NURUDIN
4. NELI YULIYANTI
5. VINA ROHMATUL
UMMAH
6. KHOERUDIN
7. SITI AFIFAH
8. ADHE M. FAISHAL
Boleh langsung di Copy + Paste atau di Download
Cara download klik pada link "DOWNLOAD" bergambar kepala serigala berapi di bawah, Lalu klik UNDUH GRATIS seperti yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar berikut.
Semoga Bermanfaat.
CONTOH TEKS DRAMA PENDEK TAPI LUCU DAN MENGESANKAN
Reviewed by Kakanda Style
on
12:19
Rating:
No comments: