sosial


Featured Posts

[Travel][feat1] AKU

About Us


MASJID AL-AZHAR ASY-SYARIF MESIR

KLIK UNTUK MELIHAT CONTOH MC BAHASA ARAB

SPHINX PYRAMID IN EGYPT

KLIK UNTUK MELIHAT PIDATO BAHASA ARAB TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR

MASJIDIL HARAM DI MEKAH

KLIK UNTUK MELIHAT TEKS CERAMAH TENTANG PENTINGNYA SEBUAH ILMU UNTUK UMAT MUSLIM

MASJID AN-NABAWI DI MADINAH

KLIK UNTUK MELIHAT Contoh Ceramah Tentang TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR

MONUMEN NASIONAL INDONESIA DI JAKARTA

KLIK UNTUK MELIHAT BIOGRAFI IMAM SYAFI'I

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN


Banyak sekali metode dalam menghafal al-Qur’an, dan setiap penghafal al-Qur’an memiliki metodenya tersendiri, namun setiap metode pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang lambat, dan tentu kualitas hafalannyapun berbeda.
Kali ini saya akan mencoba berbagi salah satu metode yang saya pakai dalam menghafal al-Qur’an, mudah-mudahan bermanfaat.
Sebelumnya perlu kita ketahui bersama, bahwa kebanyakan dari kita hanya berfokus pada menghafalnya saja, menambah dan terus menambah hafalan, akhirnya ketika sudah selesai 30 juz, kita akan kesusahan untuk mengingat kembali dari juz pertama, dan itu adalah sebuah kerugian yang amat sangat besar.
Salah satu nikmat al-Qur’an adalah fakta bahwa al-Qur’an tidak seperti bacaan yang lain yang mana ketika sudah dihafal tidak gampang lupa, dan mudah bosan dalam membacanya. Berbeda dengan al-Qur’an, hafalan al-Qur’an sedikit demi sedikit akan hilang apabila tidak diulang-ulang, sehingga menuntut kita agar terus menerus mengulangnya sampai akhir hayat, dan mengulang-ulangnyapun tidak akan membuat kita bosan sedikitpun  (كلام قديم لا يمل سماعه).
Dalam menghafal al-Qur’an tidak bisa sekaligus, kita perlu menghafalnya sedikit demi sedikit, kalimat perkalimat, ayat perayat, tergantung kekuatan daya ingat kita.
MARI KITA MULAI DENGAN MENGHAFAL SATU HALAMAN
Jika mushaf yang kita pakai mengikuti mushaf Saudi Arabia, maka kita akan menemukan pada akhir setiap halaman adalah ayat, kita orang Indonesia sering menyebutnya Qur’an pojokan, biasanya terdiri dari 15 baris, dengan jumlah ayat yang berbeda-beda pada setiap halamannya.
Ikuti langkah-langkah berikut:
1.     Baca satu halaman penuh binnadzor (dengan melihat tulisan) satu kali. Dalam membaca harus disertai dengan konsentrasi pikiran, penglihatan, dan pendengaran. Proses ini disebut dengan proses merekam, merekam tulisan dengan mata, merekam suara dengan telinga, dan yang paling penting adalah merekam bacaannya dengan otak. Proses ini dilakukan supaya bisa meminialisir kesalahan saat menghafal.
2.     Alangkah lebih baik jika kita membaca terjemahannya juga. Memahami kisah yang ada pada halaman tersebut, karena itu akan memudahkan kita dalam menghafal dan juga hafalan kita akan lebih awet.
3.     Membiasakan bacaan. Yaitu dengan membaca kembali satu halaman itu binnadzor setelah membaca terjemahannya. Semakin banyak kita mengulang, maka akan semakin terbiasa mulut kita dalam melafalkannya, maka akan semakin mudah pula menghafalnya, dan semakit sedikit kesalah kita saat menghafalnya.
4.     Bagi satu halaman itu menjadi dua bagian, bagian atas dan bagian bawah. Atau bagi menjadi tiga bagian, bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah.
5.     Mari mulai menghafal dari baris pertama. Baca dulu sesekali sampai kita bisa merekam tulisannya dengan benar tanpa ada yang kurang ataupun salah. Kemudian baru baca dengan bilghoib (tidak melihat mushaf), terus ulangi sampai tidak ada 1 kesalahanpun.
6.     Jika sudah berhasil tanpa ada kesalahan, barulah beranjak kebaris selanjutnya ataupun ayat berikutnya. Hafalkan persis seperti baris pertama. Selama menghafal baris atau ayat yang kedua tinggalkan dulu baris yang pertama dan fokus pada baris yang kedua. Jika sudah lancar, maka ulangi dari baris pertama dan sambung dengan baris kedua samapai lancar tanpa salah.
7.     Terus saja begitu sampai selesai setengah halaman. Jika sudah selesai setengah halaman  maka terus ulangi setengah halaman itu sampai tidak ada kesalahan.
Jika sudah lancar,
8.     Selanjutnya hafal setengah halaman bagian bawah. seperti biasa, tinggalkan dulu yang bagian atas dan fokus pada bagian bawah, terus ulangi setengah halaman bagian bawah sampai benar-benar hafal.
9.     Baru kemudian gabungkan antara setengah halaman bagian atas dengan setengah halaman bagian bawah, baca satu halaman penuh bilghoib, insyaAllah lebih mudah, karena sudah hafal dengan lancar perbagiannya. Ulangi 3 sampai 5 kali, insyaAllah hafalannya melekat.
Untuk pemula biasanya membutuhkan waktu sampai 1 jam lebih, tapi kalau sudah biasa insaAllah 30 menit cukup untuk menghafal satu halaman, dengan catatan harus tenang dan fokus.
TIPS
1.     Atur bacaan agar tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
2.     Perhatikan berapa lama kamu membaca 1 halaman dengan melihat.
3.     Berapa lama dalam membaca terjemah.
4.     Berapa lama dalam menghafal 1 baris, kemudian kalikan 15 baris.
5.     Berapa lama menggabungkan 2 ayat.
6.     Berapa lama menggabungkan hafalan setengah halaman, kemudian kalikan 2.
7.     Berapa lama menggabungkan hafalan 1 halaman.
8.     Hitung jumlah keseluruhan, jika dirasa terlalu lama, maka bisa mengurangi durasi mana yang bisa dikurangi, kemudian batasi. Contoh menghafal 1 baris yang biasanya 2 menit, kurangi menjadi 1 menit.

Ketika hendak menghafal halaman berikutnya maka tinggalkankan dulu halaman yang pertama dan fokus pada halaman yang akan dihafal. Jika sudah hafal, maka gabungkan dengan halaman sebelumnya, ulangi 2 halaman itu 2 atau 3 kali.
Kemudian setorkan, dan ulangi satu kali setelah setor.
Jangan lupa muraja’ah! Jika menghafal dipagi hari, maka ulangi lagi 1 kali di siang hari, 1 kali disore hari, dan 1 kali dimalam hari. Dan besoknya baca lagi 1 kali.
Intinya adalah fokus dan muroja’ah. Ketika sudah hafal setengah juz, maka ulangi setengah juz itu sampai lancar, baru kemudian beranjak menghafal ke halaman berikutnya. Namun setengah juz yang sudah dihafal jangan ditinggalkan, harus tetap dimuroja’ah.
Dan yang paling penting adalah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam menghafal, karena al-Qur'an adalah kalam-Nya yang mulia. Menghafal al-Qur'an akan berbanding lurus dengan ketekunan ibadah kita kepada Allah, jika ingin sukses dalam menghafal al-Qur'an, maka rajin-rajinlah beribadah. jika ibadahnya saja malas-malasan, maka tentu akan kesulitan pula dalam menghafalnya.
Sukses dalam menghafal al-Qur'an itu bukan tentang seberapa cerdas IQ sang penghafal, yang terpenting adalah seberapa besar iya mau mengorbankan waktunya untuk menghafal al-Qur'an, menghabiskan masa mudanya dengan al-Qur'an. Karena hasil yang besar memerlukan pengorbanan yang besar pula.
Mungkin cukup sekian forum berbagi kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat, dan semangat menghafal.

SAYONARA
さよなら

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN Reviewed by Kakanda Style on 13:17 Rating: 5

DRAMA KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBAL


Saya merasa sangat terharu dan tersentuh bahkan sampai menangis saat membaca kisah Imam Ahmad bin Hambal, sebuah karya sastra milik sastrawan asal yaman yaitu Imam Ahmad Ali Ahmad Baktsir yang berjudul “Imam Adzim” (Imam Agung) dalam bentuk percakapan atau drama.
Keindahan dialognya membuat saya merasa ingin sekali untuk menerjemahkannya keadalam bahasa Indonesia. Akhirnya saya mencoba menterjemahkannya walau dengan kemampuan yang serba terbatas. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk temen-temen semua.
IMAM AGUNG
Masuklah Imam Ahmad bin Hambal kedalam ruang pertemuan kerajaan, maka berdirilah Kholifah Mutawakkil (salah satu kholifah bani Abbasiyyah) dan diikuti oleh para hadirin sebagai bentuk penghormatan terhadap Imam Ahmad. Kemudian Mutawakkil mempersilahkan Imam duduk di sampingnya.
Mutawakkil : Selamat datang wahai Abu abdillah, kehadiranmu membuat kami merasa senang.
Imam      : Terimakasih  wahai  Amirul  mukminin,  semoga  Allah senantiasa memberikan kebaikan kepadamu, inilah aku Ahmad ibnu Hambal telah hadir di istanamu hari ini memenuhi titahmu, maka apakah yang amir inginkan dariku?
Mutawakkil : Ada kejanggalan bagiku atas dirimu, aku ingin mendengarnya langsung darimu.
Imam           : Dalam hal apa kejanggalan itu wahai amirul mukminin?
Mutawakkil : Benarkah  engkau  tidak  suka  untuk mendatangi majlisku wahai Abu Abdillah?
Imam         : Tidak wahai Amir, sungguh saya hanya tidak suka mendatangimu tanpa kebutuhan, supaya saya tidak menyibukkanmu dari memenuhi kebutuhan rakyatmu.
Mutawakkil : Atau karena kamu membenci perjalanan (yang jauh) menuju kesini dari baghdad?
Imam          : Tidak wahai Amir, sesungguhnya aku sudah merasa lemah dan kesulitan dalam melakukan perjalanan, karena diriku yang sekarang seperti yang engkau lihat, sudah tua renta.
Mutawakkil : Hinalah mereka, mereka mengatakan kepadaku bahwa engkau benci dan enggan bertemu denganku, kalau tahu begini aku akan membebaskanmu dari kesulitan (perjalanan menuju istana) itu. Maafkanlah saya wahai Abu Abdillah.
Imam           : Sudah saya maafkan sebelum engkau meminta wahai Amirul Mukminin.
Mutawakkil : Dan  mengenai  hadiah yang aku kirimkan kepadamu, kabarnya engkau enggan menggunakannya, maka engkau bagikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang miskin.
Imam   : Wahai Amirul Mukminin, telah kudapati bahwa mereka lebih membutuhkannya, maka saya memberikannya kepada mereka, saya tidak berniat membuatmu marah.
Mutawakkil : (Tersenyum tertawa) wahai Abu Abdillah,  demi Allah saya tidak mendengar darimu ucapan yang tercela sedikitpun hari ini.
Imam         : Mudah-mudahan Allah memanjangkan umurmu wahai Amirul Mukminin.
Mutawakkil : Aamiin. wahai Abu Abdillah, sesungguhnya engkau telah memaafkan kesalahanku kepadamu, maukah engkau memaafkan kesalahan al-Mu’tashim Ayahku?
Imam            : Sudah saya maafkan wahai Amir.
Mutawakkil : (Bahagia) benarkah? Sudah tidak ada lagi keburukan tentangnya di hatimu?
Imam        : Dan tidak pula pada seorangpun yang menyakitiku, sungguh telah saya maafkan mereka.
Mutawakkil : Bahkan pada si pendosa yang terlaknat ini? (menunjuk ke arah Ibnu Abi Duad)
Imam           : (menoleh ke-orang yang ditunjuk kholifah) siapakah ini wahai Amir?
Mutawakkil : Engkau tidak mengingatnya? Ini musuhmu Ahmad bin Abi Duad.
Imam           : Dia bukanlah musuhku wahai amir, sungguh saya telah memaafkannya.
Mutawakkil : Ini adalah orang yang menyebabkan engkau disiksa dan ditindas, ini adalah orang yang membujuk ayahku dan pamanku dan saudaraku untuk menyiksamu.
Imam        : (Menengadahkan  tangannya) ya Allah, ampunilah Ibnu Abi Duad, ya Allah terimalah taubatnya.
Mutawakkil : (Terkejut) engkau malah mendoakannya wahai Abu Abdillah? Engkau berdoa untuk pendosa yang jahat?
Imam       : (Meneruskan  doanya)  ya  Allah,  jika  engkau  menerima dari para pendosanya umat Nabi Muhammad SAW sebagai tebusan, maka jadikanlah aku sebagai tebusan bagi mereka.
(Membuat para hadirin sangat tersentuh berucuran air mata, dan mereka terdiam terharu).
Mutawakkil : (Sambil menangis) Abu Abdillah, alangkah beruntungnya kami bisa bersamamu, tinggallah bersama kami sampai yang Allah kehendaki.
Imam       : Apabila engkau mengampuniku dan mengizinkanku untuk kembali ke rumahku di Baghdad, maka saya akan sangat berterimakasih sekali kepadamu.
Mutawakkil : Sebegitu bencinya kah engkau berada disampingku? Atau apakah ada hak-hakmu yang belum saya tunaikan?
Imam         : Bukan begitu maksud saya, saya tidak mau engkau menjadi orang yang lebih dzolim dari al-Mu’tashim ayahmu.
Mutawakkil : Kenapa begitu wahai Abdullah?
Imam         : Dulu  ayahmu  telah  meracuniku  dengan  fitnah  agama, dan sekarang engkau menawarkanku dengan fitnah dunia, dengan apa yang bisa menghancurkanku dan keluargaku berupa pemberian-pemberianmu. Saya telah selamat dari hal yang pertama, saya takut kalau saya tidak akan bisa selamat dari yang kedua.
Mutawakkil : Kini saya paham maksudmu wahai Abu Abdillah, dan saya izinkan sesuai keinginanmu.
Imam      : (Gembira) semoga Allah memanjangkan umurmu,  dan selalu disisi kebaikan wahai Amirul Mukminin.
Mutawakkil : Sebelum engkau pergi, terlebih dahulu berilah aku nasihat, nasihatilah aku dengan sebuah nasihat, aku akan menjaganya seumur hidupku.
Imam         : Wahai hamba Allah,  السفر قريب (perjalanan sudah sangat dekat) والطريق طويل (dan jarak tempuhnya amat sangat panjang) والزاد قليل dan bekal yang disiapkan amatlah sedikit.
Mutawakkil : (Merenungkan sambil menangis) wahai hamba Allah السفر قريب والطريق طويل والزاد قليل .


السفر قريب: Perjalan menuju akhirat yaitu (setelah) kematian
والطريق طويل : Jalanan atau jarak yang ditempuh untuk menuju surga atau neraka amat sangat panjang
والزاد قليل : Akan tetapi bekal (berupa ibadah dan ketaqwaan) amatlah sangat sedikit, maka pantaskah kita untuk masih terus bersenang-senang dengan urusan dunia? Pantaskah kita untuk menjadi penghuni surga?

والله أعلم بالصواب
DRAMA KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBAL DRAMA KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBAL Reviewed by Kakanda Style on 02:26 Rating: 5

Contoh Ceramah Tentang TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR

Hasil gambar untuk muslim student pngالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْكَرِيْمِ الْمَنَانِ, ذِي الْفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ وَالرِّضْوَانِ, اَلَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِالْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ, فَجَعَلَنَا مِنْ أَتْبَاعِ رَسُوْلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانِ, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ, ذِي الشمائل وَالْأَنْوَارِ, وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَخْيَارِ, مَا أَظْلَمَ لَيْلٌ وَأَشْرَقَ نَهَارٌ, أَمَّا بَعْدُ.
Yang terhormat dan yang kami muliakan Bapak Pengasuh pondok pesantren Raudlatut Tholibikin KH. Thohari Shodiq, mudah-mudahan beliau beserta keluarga selalu mendamatkan kasih sayang Allah. Aamiin..
Yang terhormat para asatidz dewan pengurus ponpes Raudlatut tholibin, para hadirin sekalian yg kami muliakan, para pendengar sekalian yang kami cintai, dan saudara-saudariku yang di muliakan Allah.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di majlis yang berkah ini, pada siang hari ini, untuk meningkatkan iman dan takwa kita.
Kemudian, saya ingin menanyakan satu pertanyaan saat kepada kalian: sudah bersholawatkah kalian hari ini kepada Nabi Muhammad SAW? Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya dengan benar-benar sholawat. Allahumma sholli wasallim wabarik ‘alaih.
Tidak lupa pula, saya ucapkan terimakasih banyak kepada pembawa acara yang telah memberi saya kesempatan, dan dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato tentang:
“Tanggung jawab seorang pelajar”
Hadirin sekalian yang berbahagia,
            Terdapat dalam kitab “ta’limul muta’allim” bahwa ada enam kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para pelajar yang sedang menuntut ilmu. Tanggungjawab dan kewajiban adalah memiliki arti yang sama, memiliki arti yang satu. insyaAllah atas izin Allah akan saya paparkan secara perinci penjelasannya.
Saudara-saudaraku yang tercinta,
            Syarat yang pertama: seorang pelajar harus paham apa itu ilmu, harus tahu esensi dari ilmu.
Rasulullah SAW bersabda: “menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim” tanpa menyebutkan “muslimah”, ini bukan berarti muslimah tidak wajib belajar, akan tetapi muslimah sudah termasuk kedalam lafadz “muslim”, yakni menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim dan muslimah.
            Ketahuilah wahai para pemuda, tidak wajib atas kalian menimba semua ilmu, akan tetapi wajib bagimu mempelajari ilmul hal, sebagaimana dikatakan bahwa sebaik-baik ilmu adalah ilmul hal, dan sebaik-baik pekerjaan adalah menjaga hal. Apa itu ilmul hal? Yaitu ilmu agama, yang di maksud dari hal disini adalah hal-hal yang terjadi dalam kehidupan manusia berupa inkar, iman, sholat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Akan tetapi mempelajari ilmu formal juga penting, karena itu adalah jalan untuk berhasil dalam mencari ilmu agama. Barangsiapa menginginkan akhirat maka gapailah dengan ilmu, barangsiapa menginginkan akhirat maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan kedua-duanya maka gapailah dengan ilmu. Oleh karena itu, mari kita mencari ilmu agama sebanyak mungkin dan mempelajari ilmu formal.
            Syarat yang kedua adalah niat yang baik dan benar, di dalam proses belajar kita harus memiliki niat yang baik, karena niat adalah dasar utama dalam segala hal, rasulullah saw bersabda: “sah tidaknya amal adalah tergantung pada niat ...” apabila niatnya baik, maka perbutannya pun akan menjadi baik, dan apabila niatnya rusak, maka amalnya pun akan rusak, maka bersihkanlah niat kita semata2 karena Allah. Dan seyogyanya pelajar meniatkan belajarnya untuk mencari ridha Allah, menghilangkan kebodohan, menghidupkan agama islam, dan sebagai rasa syukur atas nikmat aqal dan sehatnya badan. Apabila kita berniat dengan demikian, maka insyaAllah Allah akan memudahkan kita dalam menuntut ilmu, dan mendapatkan ilmu yang manfaat, Aamiin..
            Teman-temanku tercinta !
            Adapun syarat yang ketiga adalah ikhtiyar yaitu memilih dan memilah. Yang pertama pilihlah ilmu yang manfaat untuk kita, keluarga kita, agama kita, negara kita dan orang-orang disekitar kita, Oleh karena itu, utamakanlah ilmmu tauhid untuk lebih mengenal Allah. Kemudian yang kedua pilihlah guru yang memiliki banyak ilmu, yang menjaga diri serta sepuh, agar bisa ngalap berkah dan ngalap manfaat. Kemudian yang terakhir, pilihlah teman belajar yang sungguh-sungguh dalam belajar, disiplin dan tidak malas, agar kita bisa ikut menjadi pelajar yang cerdas, penyabar, jujur dan hasil ilmu.
            Di dalam syair ulama menjelaskan :
Ingatlah, engkau tidak akan hasil ilmu kecuali dengan 6 hal
Perinciannya akan saya terangkan kepadamu dengan jelas
Cerdas, haus akan ilmu, sabar, dan bekal yang cukup
Petunjuk dari guru, dan waktu belajar yang lama

            Syarat yang ke-empat adalah menghormati ilmu dan pemiliki ilmu.  Kenapa harus demikian? Karena ketahuilah wahai para pemuda! Sejatinya seorang pelajar tidak akan hasil ilmu dan tidak akan manfaat ilmu kecuali dengan menghormati ilmu dan pemilik ilmu. Di katakan: “tidaklah sukses orang yang sukses kecuali dengan hormat, dan tidaklah gagal orang yang gagal kecuali karena meninggalkan hormat” sebagai mana pada ungkapan “penghormatan itu lebih baik dari pada patuh, apakah kamu tidak tahu bahwa manusia itu tidakah kufur karena ma’shiat, akan tetapi ia menjadi kufur karena meninggalkan hormat”.
            Saudara-saudarku kaum muslimin yang berbahagia!
            Syarat yang kelima adalah memiliki tekad dan bersungguh-sungguh. Karena menuntut ilmu itu memerlukan kesungguhan dari tiga unsur, yaitu kesungguhan dari pelajar, guru dan orang tua. Sebagaimana yang kita ketahui, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil, dan barang siap yang menanam benih maka akan memanen hasilnya, tekad dan kesungguhan itu membuka setiap pintu yang tertutup.
            Dan syarat yang terakhir adalah hendaknya bermusyawarah keudian bertawakkal kepada Allah.
            Allah meninggikan derajat orang yang beriman diantara kamu, dan orang-orang yang di beri ilmu.
            Hadirin yang di muliakan Allah...
Saya cukupkan sampai disini, terimakasih atas perhatiannya, apabila terdapat kesalahan maka itu merupakan kekurangan dari pribadi saya sendiri, kebenaran hanya milik Allah. Akhir kata:
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى الله.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه
Contoh Ceramah Tentang TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR Contoh Ceramah Tentang TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR Reviewed by Kakanda Style on 01:33 Rating: 5

IMAM MADZHAB FIQIH _Teks Arab

Di dalam Islam masalah khilafiyah itu merupakan sesuatu yang wajar dan sangat diperlukan, tanpa adanya perbedaan umat Islam akan merasa kesulitan dalam menjalankan kewajibannya sebagai muslim, sebagaimana Nabi sendiri telah menyatakan bahwa ikhtilafnya umat Islam adalah rahmat, tergantung bagaimana kita memaknai kata rahmat itu sendiri. Para ulama sepakat, bahwa yang dimaksudkan dari kata ikhtilaf ini adalah sebuah perbedaan dalam masalah far'iyyah bukan masalah 'ubudiyyah yang qoth'i yang sudah jelas hukum dan perintahnya tertera di dalam nash Al Qur'an dan hadits. Tak lepas dari itu, hukum fiqih dalam Islam pun terdapat banyak sekali khilafiyah, dan ulama-ulama terdahulu menamakan ini madzahib. seperti yang kita ketahui, bahwa dalam kajian fiqih terdapat 4 madzhab yang mu'tabaroh; Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab Syafi'i, dan Madzhab Hanbali.

اَلْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ
(Imam Syafi'i)
اَلْإِمَامُ الشَّافِعِي - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – مِنَ الْقَلَائِلِ بَيْنَ الْعُلَمَاءِ الَّذِيْنَ تَشَعَّبَتْ عِنْدَهُمْ فُنُوْنُ الذَّكَاءِ, وَضَرَبَتْ مَوَاهِبُهُمْ فِيْ شَتَّي الْأَرْجَاءِ ؛ فَهُوَ مُحَمَّدٌ ابْنُ إِدْرِيْسِ, يَلْتَقِيْ مَعَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم فِيْ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ, وُلِدَ الْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ بِغِزَّةَ سَنَةَ (١٥٠) هِجْرِيَّةً, يَوْمَ وَفَاةٍ أَبِى حَنِيْفَةَ, فَقَالَ النَّاسُ: مَاتَ إِمَامٌ وَوُلِدَ إِمَامٌ, وَبَيْنَ غِزَّةَ وَعَسْقَلَانَ عَاشَ مَعَ أُمِّهِ يَتِيْمًا مُدَّةَ عَامَيْنِ, ثُمَّ ذَهَبَتْ بِهِ أُمُّهُ إِلُى مَكَّةَ الْمُكَرَّمَةِ, فَلَمَّا جَاوَزَ الرَّابِعَةُ مِنْ عُمْرِهِ أَقْبَلَ عَلَى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ يَحْفَظُهُ, وَمَا أَتَمَّ السَّابِعَةُ إِلَّا وَقَدْ حَفَظَهُ وَجَوَّدَهُ.
وَقَضَى الشَّافِعِيُّ حَيَاتَهُ الْأُوْلَى فِي الْبَادِية فَلَزِمَ قَبِيْلَةَ هُذَيْلٍ, يَتَعَلَّمُ كَلَامَهَا, وَكَانَتْ أَفْصَحَ الْعَرَبِ, وَبَقَى فِيْهَا سَبْعَ عَشَرَةَ سَنَةٍ, ثُمَّ رَحَلَ إِلَى الْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ ؛ لِيُحْصِلَ الْفِقْهَ مِنَ الْإِمَامِ مَالِكٍ, بَعْدَ أَنْ حَفِظَ "مُوَطَّأُ مَالِكٍ" فِيْ تِسْعِ لَيَالٍ.
وَلَقَدْ أَصْبَحَ لِلشَّافِعِي شَأْنٌ فِي حَلَقَاتِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ, لِمَا عُرِفَ بِهِ مِنْ قُوَّةِ الذَّكَاءِ, وَجَوْدَةِ الطَّبْعِ, وَجَمَالِ الْبَيَانِ, وَفَصَاحَةِ اللِّسَانِ, وَحَسْبُكَ حِفْظُهُ كِتَابَ الله وَهُوَ فِي السَّابِعَةِ مِنْ عُمْرِهِ, وَلِلْمُوَطَّأِ وَهُوَ فِي الْعَاشِرَةِ. وَتصدرُهُ حَلَقَةً فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَهُوَ فِي الْخَامِسَةَ عَشَرَةَ مِنْ عُمْرِهِ, ثُمَّ الْإِذْنُ لَهُ بِالْإِفْتَاءِ وَهُوَ فِي الْعِشْرِيْنَ.
Jangan lupa klik iklan nya juga ya,  saling bantu membantu itu baik
وَكَانَ يَحْفَظُ مِنْ شِعْرِ الْعَرَبِ وَخُطَبِهِمْ الْكَثِيْرِ, أَخَذَ فِيْ حَلَقَةِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الْعَلْمَ وَالْفِقْهَ عَنْ أَئِمَّةِ الْفِقْهِ وَالتَّفْسِيْرِ وَالْحَدِيْثِ وَاللُّغَةِ.
وَتَأَسَّسَ مَذْهَبُ الْإِمَامِ الشَّافِعِىِّ عَلَى أَنَّ الْقُرْآنَ الْكَرِيْمِ وَالسُّنَّةَ هُمَا الْأَصْلُ, ثُمَّ الْقِيَاسَ فَالْإِجْتِمْاعَ, وَقَدْ دَافَعَ عَنِ الْعَمَلِ بِخَبَرِ الْوَاحِدِ الصَّحِيْحِ فِي الْأَحَادِيْثِ, مِمَّا نَالَ عَلَيْهِ حَظًّا كَبِيْرًا عِنْد أَهْلِ الْحَدِيْثِ, وَلِذَا أَسْمَاهُ أَهْلُ بَغْدَادِ "نَاصِرُ السُّنَّة", وَقَدْ تَرَكَ الشَّافِعِيُّ الْاِسْتِحْسَانَ الَّذِيْ قَالَتْ بِهِ الْأَحْنَافُ وَالْمَالِكِيَّةُ, وَلَمْ يَقُلْ بِالْقِيَاسِ إِلَّا إِذَا كَانَتْ عِلَّتَهُ مُنْضَبِطَةً, وَرَدَّ الْمَصَالِحَ الْمُرْسَلَةَ, وَأَنْكَرَ الْاِحْتِجَاجَ بِعَمَلِ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ, وَفَتَحَ بَابَ الْاِجْتِهَادِ عَلَى مِصْرَاعِيهِ وَاسِعًا, وَهُوَ بِذَلِكَ يَجْمَعُ بَيْنَ فِقْهِ مَدْرَسَةِ أَهْلِ الرَّأْيِ وَفِقْهِ مَدْرَسَةِ أَصْحَابِ الْحَدِيْثِ, وَلَهُ مُؤَلَّفَاتٌ عَظِيْمَةٌ مِنْهَا: اَلْأُمُّ فِيْ سَبْعَةِ مُجَلَّدَاتٍ, وَالْمُسْنَدُ فِي الْحَدِيْثِ, وَأَحْكَامُ الْقُرْآنِ, وَالرِّسَالَةُ فِي أُصُوْلِ الْفِقْهِ.

وَهَكَذَا أَفَادُ الشَّافِعِى النَّاسَ وَالْمُتَعَلِّمِيْنَ وَالْمُثَقَّفِيْنَ فَوَائِدَ جَلِيْلَةً, وَقَدْ ظَلَّ يَكْتُبُ وَيَقْرَأُ وَيَدْرُسُ, وَالْمَرَضُ يُحَاصِرُهُ حَتَّى سَقَطَ الْقَلَمُ مِنْ يَدِّهِ. وَتُوُفِّيَ – رَحِمَهُ الله – يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِي التَّاسِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبٍ عَامَ ٢٠٤ ه, عَنْ أَرْبَعٍ وَخَمْسِيْنَ 
سَنَةً. رَضِيَ الله عَنِ الشَّافِعِيِّ, وَنَفَعَ النَّاسُ بِعِلْمِهِ.

Boleh langsung di Copy + Paste atau di Download
Cara download klik pada link "DOWNLOAD" yang bergambar kepala serigala berapi dibawah, Lalu klik UNDUH GRATIS seperti yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar berikut.

Terjemahan menyusul dikemudian hari, InsyaAllah.
IMAM MADZHAB FIQIH _Teks Arab IMAM MADZHAB FIQIH _Teks Arab Reviewed by Kakanda Style on 21:14 Rating: 5

SYAIR IMAM ASY SYAFI'I اذا المرء لا يرعاك الا تكلفا - الأبيات الرائعه للشافعي - رحمه الله

TEMAN SEJATI

Teman sejati adalah anugrah yang tidak akan bisa dinilai dengan uang, perhiasan dan harta benda lainnya. Karena teman adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada sebagian hambanya yang terpilih, hal inilah yang menyebabkan tidak semua orang diberi kesempatan untuk memiliki teman yang setia selalu baik suka maupun duka. Jika anda memang memiliki seorang teman yang setia, maka anda adalah termasuk orang yang beruntung, jagalah teman anda, pupuk pertemanan anda agar semakin erat.
Ini adalah saran dari Imam Syafi'i tentang pertemanan;


Lyric
terjemahan menyusul di kemudian hari.

Lihat juga:
> TEKS CERAMAH PENTINGNYA ILMU BAGI UMAT ISLAM _B. INDONESIA
> MC BAHASA ARAB

jangan lupa untuk meng"like" sobat :)
SYAIR IMAM ASY SYAFI'I اذا المرء لا يرعاك الا تكلفا - الأبيات الرائعه للشافعي - رحمه الله SYAIR IMAM ASY SYAFI'I اذا المرء لا يرعاك الا تكلفا - الأبيات الرائعه للشافعي - رحمه الله Reviewed by Kakanda Style on 21:09 Rating: 5

PIDATO BAHASA ARAB TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR

اَلْمَسْؤُوْلِيَّاتُ لِلْمُتَعَلِّمِيْنَ وَالْمُتَعَلِّمَاتِ
(TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR)


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْكَرِيْمِ الْمَنَانِ, ذِي الْفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ وَالرِّضْوَانِ, اَلَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِالْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ, فَجَعَلَنَا مِنْ أَتْبَاعِ رَسُوْلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانِ, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ, ذِي الشمائل وَالْأَنْوَارِ, وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَخْيَارِ, مَا أَظْلَمَ لَيْلٌ وَأَشْرَقَ نَهَارٌ, أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةُ الْمُكَرَّمِ وَالْمُحْتَرَمِ مُدِيْرُ الْمَعْهَدِ رَوْضَةُ الطَّالِبِيْن شَيْخُنَا الْحَاجُّ طَهَارى الصَّدِيْقُ غَفَرَ الله لَهُ وَلِأَهْلِهْ, آمِيْن.
حَضْرَةُ الْمُعَظَّمِيْنَ جَمِيْعُ الْأَسَاتِذِ وَالْأَسَاتِذَةِ لِلْمَعْهَدِ رَوْضَةُ الطَّالِبِيْن.
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ الْمُكْرَمُوْن, وَيَآ أَيُّهَا الْمُسْتَمِعُوْنَ الْمَحْبُوْبُوْن, وَيَآ أَيُّهَا الْإِخْوَانْ وَالْأَخْوَاتْ رَحِمَكُمُ الله.
قَبْلَ كُلِّ شَيْءٍ, هَيَّا نَشْكُرُ اللهَ تَعَالَى لِأَنَّ بِرَحْمَتِهِ وَفَضْلِهِ نَحْنُ نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَجْتَمِعَ فِيْ هَذَا الْمَكَانِ الْمُبَارَكْ فِيْ هَذَا النَّهَارِ إِرْتِقَآءً لِإِيْمَانِنَا وَتَقْوَانَا, آمِيْن.
وَبَعْدَهُ, سَأَسْأَلُكُمْ سُؤَالًا, هَلْ صَلَّيْتُمُ الْيَوْمَ عَلَى سَيِّدِنَا محمد؟ يَآأَيُّهَا الَّذيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا! اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ. وَلَا أَنْسَى, أَقُوْلُ شُكْرًا كَثِيْرًا لِرَئِيْسِ الْجَلْسَةِ الَّذِيْ قَدْ أَعْطَانِيْ فُرْصَةً سَعِيْدَةً. وَفِي هَذِهِ الْفُرْصَةِ السَّعِيْدَةِ سَأُقَدِّمُ لَكُمْ خُطْبَةً تَحْتَ الْمَوْضُوْعِ "اَلْمَسْؤُوْلِيَّاتُ لِلْمُتَعَلِّمِيْنَ وَالْمُتَعَلِّمَاتِ".
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ السُّعَدَاءُ...
لَخَّصْتُ فِي كِتَابِ "التَّعْلِيْمِ الْمُتَعَلِّمِ" أَنَّ الْوَاجِبَاتِ لِلْمُتَعَلِّمِيْنَ وَالْمُتَعَلِّمَاتِ سِتَّةُ أَشْيَاءَ, وَالْمَسْؤُوْلِيَّاتُ نَفْسُ الْمَعْنَى بِالْوَاجِبَات. إِنْ شَاءَ الله بِإِذْنِ الله, سَأُبَيِّنُ لَكُمْ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ.
أَيُّهَا الْإِخْوَانُ الْأَحِبَّاءُ...
اَلشَّرْطُ الْأَوَّلُ يَجِيْبُ عَلَيْهِمْ أَنْ يَّعْرِفُوْا مَاهِيَةَ الْعِلْمِ. قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم فِي حَدِيْثِهِ الشَّرِيْفِ "طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ" بِدُوْنِ لَفْظِ "وَمُسْلِمَةٍ", وَلَايَعْنِيْ هَذَا أَنَّ الْمُسْلِمَةَ لَا يَجِبُ عَلَيْهَا التَّعَلُّمُ, بَلْ هِيَ دَاخِلَةٌ فِي لَفْظِ "مُسْلِمٍ", يَعْنِي طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ مُكَلَّفَةٍ.
إِعْلَمُوْا يَاشَبَابُ, أَنَّ لَايَفْتَرِضُ عَلَيْكُمْ طَلَبُ كُلِّ عِلْمٍ بَلْ يَفْتَرِضُ عَلَيْكُمْ طَلَبُ عِلْمِ الْحَالِ, كَمَا قِيْلَ أَفْضَلُ الْعِلْمِ عِلْمُ الْحَالِ وَأَفْضَلُ الْعَمَلِ حِفْظُ الْحَالِ. مَا هُوَ عِلْمُ الْحَالِ؟ هُوَ عِلْمُ الدِّيْنِ وَالْمُرَادُ مِنَ الْحَالِ هَهُنَا الْأَمْرُ الْعَارِضُ لِلْإِنْسَانِ مِنَ الْكُفْرِ وَالْإِيْمَانِ وَالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّوْمِ وَغَيْرِهَا. وَلَكِنْ, طَلَبُ الْعِلْمِ غَيْرُ الدِّيْنِيَّةِ مُهِمُّ أَيْضًا لِأَنَّه طَرِيْقًا إِلَى تَحْصِيْلِ الْعِلْمِ الدِّيْنِيَّةِ. مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الْأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ هُمَا مَعَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ. وَلِذَالِكَ هَيَّا نَطْلُبُ عُلُوْمًا دِيْنِيَّةً بِأَكْثَرِ مَا يُمْكِنُ حَتَّى نَطْلُبُ عِلْمًا مِنْ عُلُوْمٍ غَيْرِ دِيْنِيَّةٍ.
وَالشَّرْطُ الثَّانِي هُوَ النِّيَّةُ الْجَيِّدَةُ, فِي حَالِ التَّعَلُّمِ لَابُدَّ لَنَا مِنَ النِّيَّةِ الْجَيِّدَةِ فِي زَمَانِ تَعَلُّمِ الْعِلْمِ, لِأَنَّ النِّيَّةَ هِيَ الْأَصْلُ فِيْ جَمِيْعِ الْأَحْوَالِ, كَمَا قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَات..." أَيْ صِحَّةُ الْأَعْمَالِ بِالنِّيَاتِ. إِذَا صَلُحَتْ النِّيَّةُ صَلُحَ الْعَمَلُ, وَإِذَا فَسَدَتْ النِّيَّةُ فَسَدَ الْعَمَلُ, فَاخْلِصُوْا نِيَّتَكُمْ لِوَجْهِ الله. وَيَنْبَغِي أَن يَّنْوِيَ الْمُتَعَلِّمُ بِطَلَبِ الْعِلْمِ لِتَنَاوُلِ رِضَى الله تَعَالَى, وَلِإِزَالَةِ الْجَهْلِ, وَاِحْيَاءِ دِيْنِ الْإِسْلَامِ, وَشُكْرٍ عَلَى نِعْمَةِ الْعَقْلِ, وَصِحَّةِ الْبَدَانِ. فَإِذَا نَوَيْنَا بِهَؤُلَاءِ النِّيَاتِ, إِنْ شَاءَ الله, سَيُسَهِّلُ اللهُ لَنَا فِي طَلَبِ الْعِلْمِ, وَسَيُصْبِحُ عِلْمُنَا عِلْمًا نَافِعًا. آمين...
أيها الإخوان الأَحِبَّاء.
اَلشَّرْطُ الثَّالِثُ, يَنْبَغِي لِطَالِبِ الْعِلْمِ الْإِخْتِيَارُ. أَوَّلًا أَنْ يَخْتَارَ الْمُتَعَلِّمُ عِلْمًا نَافِعًا لِنَفْسِهِ وَدِيْنِهِ وَوَطَنِهِ وَلِأَهْلِهِ وَلِجَمِيْعِ مَنْ حَوْلَهُ, وَلَابُدَّ أَنْ يُّقَدِّمَ عِلْمَ التَّوْحِيْدِ لِمَعْرِفَةِ الله, وَثَانِيًّا أَنْ يَّخْتَارَ الْأُسْتَاذَ الَّذِيْ لَهُ زِيَادَةُ عِلْمٍ وَ الْأَوْرَاعِ وَالْأَكْبَرُ سِنًّا, حَتَّى يَكُوْنَ تَعَلُّمُهُ مُبَارَكًا وَيَنْتَفِعَ بِعِلْمِكَ, وَثَالِثًا أَنْ يَّخْتَارَ الشَّارِكَ الْمُجِدَّ وَالْوَرَعِ وَصَاحِبِ الطَّبْعِ الْمُسْتَقِيْمِ وَيَجْتَنِبُ الْكَسْلَانَ وَالْمِكْثَارَ وَالْمُفْسِدَ وَالْفُتَّانَ, حَتَّى يَكُوْنَ مُتَعَلِّمًا ذَكِيًّا وَصَابِرًا وَصَادِقًا ثُمَّ يَتَنَاوَلَ الْعِلْمَ. كَمَا قَالَ أَحَدُ الْعُلَمَاءِ:
أَلَا  لَا تَنَالُ  الْعِلْمَ  إِلَّا  بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ # وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
UNTUK DALIL TENTANG TEMAN YANG BAIK BERUPA MUSIQ, KLIK DI SINI
اَلشَّرْطُ الرَّابِعُ هُوَ تَعْظِيْمُ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ. لِمَاذَا يَجِبُ عَلَى الْمُتَعَلِّمِ تَعْظِيْمُ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ؟ إِعْلَمُوْا يَاشَبَابُ, أَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لَايَنَالُ الْعِلْمَ وَلَا يُنْتَفَعُ بِهِ إِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ, قِيْلَ "مَاوَصَلَ مَنْ وَصَلَ إِلَّا بِالْحُرْمَةِ وَمَاسَقَطَ مَنْ سَقَطَ إِلَّا بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ وَالتَّعْظِيْمِ, أَوْكَمَا قَالَ "الْحُرْمَةُ خَيْرٌ مِنَ الطَّاعَةِ, أَ لَاتَرَى أَنَّ الْإِنْسَانَ لَايَكْفُرُ بِالْمَعْصِيَةِ وَإِنَّمَا يَكْفُرُ بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ".
إخوانِيْ المسلمون السُّعَدَاء.
الشَّرْطُ الْخَامِسُ يَعْنِي أَنْ يَّتَعَلَّمَ طَالَبُ الْعِلْمِ بِالْجِدِّ وَالْهِمَّةِ, لِأَنَّ فِي التَّعَلُّمِ يَحْتَاجُ إِلَى جِدِّ الثَّلَاثَةِ؛ الْمُتَعَلِّم وَالْأُسْتَاذِ وَالْأَبِّ. كَمَا عَرَفْنَا أَنَّ مَنْ جَدَّ وَجَدَ وَمَنْ زَرَعَ حَصَدَ وَأَنَّ الْجِدَّ وَالْهِمَّةَ يَفْتَحَانِ كُلَّ بَابٍ مُغْلَقٌ.
وَشَرْطُ الْأَخِرُ مِنْ تَلْخِيْصِي عَنْ وَاجِبَاتِ الْمُتَعَلِّمِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ هُوَ أَن يُّشَاوِرَ ثُمَّ يَتَوَكَّلَ عَلَى الله.
مُنْذُ بِدَايَةِ هَذِهِ الخُطْبَةِ القَصِيْرَةِ إِلَى نِهَايَتِهَا نَعْرِفُ أَنَّ مَسْؤُوْلِيَّاتٍ لِلطُّلَّابِ الْعِلْمِ سِتَةُ أَشْيَاءَ, هِيَ:
١. يَجِيْبُ عَلَيْهِمْ أَنْ يَّعْرِفُوْا مَاهِيَةَ الْعِلْمِ
٢. أَنْ يَنْوِيُوْا بِالنِّيِّةِ الْجَيِّدَةِ فِيْ حَالِ التَّعَلُّمِ
٣. أَنْ يَّخْتَارُوْا الْعِلْمَ وَالْأُسْتَاذَ وَالشَّرِيْكَ
٤. أَنْ يُّعَظِّمُوْا الْعِلْمَ وَأَهْلَهُ
٥. اَلْجِدُّ وَالْهِمَّةُ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ
٦. أَنْ يُّشَاوِرُوْا وَيَتَوَكَّلُوْا عَلَى الله
قاَلَ الله تَعَالَى فِي سُوْرَةِ الْمُجَادَلَةِ آيَةِ الْحَادِيَةَ عَشرَة: يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ الله..
أَكْتَفِيْ كَلاَمِيْ فِي هَذِه المُنَاسَبَةِ, أَقُوْلُ شُكْرًا كَثِيْرًا عَلَى إِهْتِمَامِكُمْ وَإِنْ وَجَدْتُمْ مِنْ خُطْبَتِيْ خَطَّأً فَهُوَ مِنْ نَفْسِيْ وَإِنْ وَجَدْتُمْ مِنْ خُطْبَتِي صَوَابًا فَهُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ، وَأَخِيْرُ قَوْلِي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى الله.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه
Di buat oleh: KHIZYAN HAMI (selesai 28 Oktober 2015)
Lihat juga:
TEKS CERAMAH PENTINGNYA ILMU BAGI UMAT ISLAM _B. INDONESIA
MC BAHASA ARAB

Boleh langsung di Copy + Paste atau di Download

Cara download klik pada link "DOWNLOAD" bergambar kepala serigala berapi di bawah, Lalu klik UNDUH GRATIS seperti yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar berikut 


NB: * TERJEMAHANNYA DI SINI
        * JIKA ADA YANG SALAH KOREKSILAH DIKOMENTAR MUBASYAROTAN
        * SEMOGA BERMANFAAT



PIDATO BAHASA ARAB TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR PIDATO BAHASA ARAB TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR Reviewed by Kakanda Style on 12:45 Rating: 5

CONTOH TEKS DRAMA PENDEK TAPI LUCU DAN MENGESANKAN

Photo: GUS MUSTHAFA BISRI (Tokoh Yang Dikagumi)
GUS JA’FAR

Gus Ja’far adalah merupakan putra dari Almarhum Kiyai SHOLEH. Iya memiliki perbedaan yang luar biasa dibanding dengan orang-orang di sekitarnya. Iya bisa menebak masa depan seseorang dengan tanda-tanda yang terpancar di wajah seseorang tersebut. Suatu hari di perkampungan duku layu Gus Ja’far sedang berkeliling kampung pagi-pagi dan menghampiri beberapa penduduk.
Gus Ja’far      : (menghampiri sumiri si perawan tua yang sedang menyapu halaman rumah) assalamu’alaikum…
Sumiri             : wa’alaikumussalam..
Gus Ja’far      : kamu dandan cantik sekali hari ini, make bedak, make sibak, bibir dilipstikin merah delima layaknya orang yang siap menikah. (tersenyum simpul)
Sumiri             : Ih gus mah ngaco, orang saya dandan Cuma sisiran rambut za ko di bilang bedakanlah, sibakanlah, lipstikan segala lagi. Hemmm… bilang aja Gus Ja’far mau ngerayu saya ya?
Gus Ja’far      : (hanya menyambut dengan gelak tawa) sumiri bisa saja, saya sudah beristri toh.
Sumiri             : ah biasanya juga kalau anak kiyai mah istrinya enggak cukup atu doank.
Gus Ja’far      : (tersenyum) kalau begitu saya pamit dulu, assalamu’alaikum..
Sumiri             : wa’alaikumussalam, jangan sungkan-sungkan buat mampir ya gus.
Gus Ja’far      : InsyaAllah..
Gus Ja’far melanjutkan jalan-jalan paginya, dan tak lama kemudian berpapasan dengan Pak Susanto yang sedang asik bermain catur dengan Anak perempuannya.
Gus Ja’far      : Assalamu’alaikum…
Berdua           : Wa’alaikumussalam…
Gus Ja’far      : (bersalaman dengan pak susanto)
Pak Susanto  : Putri, Ayu salaman dengan Gus Ja’far.
Putri               : Bukan muhrim Bapak.
Pak Susanto  : Putri, beliau kan gurumu.
Gus Ja’far      : Sudah tak apa Pak Susanto. (memalinngkan pandangan ke putri) putri bisa main catur?
Pak Suanto    : Dia baru pertama ini bermain gus.
Gus Ja’far      : owh.. cepet bisa ya put. (tersenyum) Put, kamu masuk rumah dulu ya, gusa ja’far mau ngobrol sebentar sama bapakmu.
Putri               : (beranjak pergi)
Pak Susanto  : Ada apa gerangan ustadz ingin mengobrol dengan saya?
Gus Ja’far      : Ini  pak, tadi sebenernya saya Cuma numpang lewat, tapi pas saya melihat wajah bapak ko ada yang aneh, jadi saya sekalian mampir.
Pak Susanto  : Apa yang aneh dari wajah saya ustadz, apa wajah saya berubah menjadi monyet?
Gus Ja’far      : (tertawa) bukan itu, itu loh pak, saya lihat hidung bapak sudah bengkok, apa sudah bosan menghirup nafas?
Pak Susanto  : (terheran sambil meraba-raba hidung)  apanya yang bengkok, orang lurus gini gini ko dibilang bengkok. (terus meraba-raba hidung)
Gus Ja’far      : (tertawa terbahak-bahak)
Pak susanto  : kurang ajar, dasar ustadz edan, pergi kamu, kalau tidak ku hajar kau.
Gus Ja’far beranjak dari tempat duduknya dan segera pergi. Iya pergi melewati jalan yang bukan kearah rumahnya, melainkan melewati jalan keluar dari perkampungan, yang akhirnya beliaupun menghilang.
Pak Susanto  : (suara lirih) ustadz ko malah bicara yang enggak-enggak, dasar jaman sekarang, ustadznya aja udah edan, apalagi masyarakatnya, emang jaman edan.
Sore harinya, nampak rumah sumiri telah didatangi oleh dua orang yaitu lelaki dan perempuan, sebut saja raden seorang anak muda dan ibunya marni.
Bu marni        : (mengetuk pintu) sampurasun.
Sumiri             : (menyahut dari dalam sambil membuka pintu) rampes…
Raden             : (tersenyum) selamat sore sumiri.
Sumiri             : sore, silahkan masuk, silahkan duduk.
Bu marni        : saya marni ibunya raden, kedatangan kami kemari ingin menyampaikan niat raden yang hendak melamar neng sumiri.
Sumiri             : (kaget) bagaimana mungkin, usia saya 7 tahun lebih tua dari raden, apa raden serius mau meminang saya?
Raden             : saya tidak pernah bercanda akan keputusan saya, saya serius ingin melamar kamu, walaupun usia kamu lebih tua dariku, aku akan tetap meminangmu, karena cinta itu tak memandang usia.
(raden dan sumiri saling tebar pesona)
Putri               : Tolong…. Tolongggggg…… tolong… toloooooong…. (diseratai desahan tangisan)
Sumiri             : itu suara putri anak tetangga saya.
Raden             : kalau begitu ayo kita segera kesana.
Mereka bergegas menghampiri teriakan putri.
Bertiga           : Innalillahi wainna ilaihi roji’un…
Sumiri             : yang tabah ya put, tunnggu sebentar, biar tante yang panggilin Gus Ja’far.
Sepuluh menit kemudian.
Bu Marni       : sumiri ko belum dateng juga, manggil ustadz aja lama banget.
Tak lama kemudia sumiri telah kembali.
Bu Marni       : mana Gus Ja’far nya? Ko kamu sendirian?
Sumiri             : Gus Ja’far lagi pergi, saya tanya istrinya, istrinyapun tak tau iya pergi kemana.
Raden             : ya sudah, lebih baik kita urus jenazahnya. Biar saya yang umumin di masjid. (beranjak pergi)
Raden             : (suara lantang) innalillahi wainna ilaihi roji’uun, telah berpulang kerahmatullah, bapak susanto bin……. (bingung) tidak tahu, pukul 05 sore, terimakasih.
7 hari kemudian, Gus Ja’far telahmuncul kembali setelah lama menghilang, tingkahnya telah berubah, yang dulu suka menebak-nebak wajah orang, sekarang sudah tak lagi, bahkan dimintapun iya tak tau. Akhirnya raden bersama masyarakat pun menghampiri Gus Ja’far, hendak menanyakan apa gerangan yang terjadi ketika ia pergi dari kampung, sehingga membuat sikapnya berubah. Merekapun tiba dihadapan Gus Ja’far.
Raden             : assalamu’alaikum…
Gus Ja’far      : wa’alaikumussalam… waduh ini rame-rame datang kemari ada apa gerangan? Silahkan duduk.
Raden             : ini gus, kami semua heran, sejak kepulangan anda dari menghilang selama beberapa hari, gus sudah tak lagi menebak-nebak raut wajah kami, bahkan dimintapun tak mau. Ada pakah gerangan?
Gus Ja’far      : owhhhh… (tertawa) itu toh, kalian yakin mau tau ceritanya?
Serempak      : muhunnnn,
Gus Ja’far      : begini, pada suatu malam saya bermimpi bertemu dengan almarhum ayah saya, iya menyuruh saya untuk menimba ilmu kepada seorang di desa sebrang bernama kiyai tawakal, seorang ulama arif yang tak semua orang bisa bertemu dengannya. Setelah tiba ditempat pengajiannya, saya lihat murid-muridnya rata-rata para kiyai didaerahnya masing-masing, sayapun ikut bergabung. Ditengah pengajian saya melihat kening kiyai tawakal terdapat tanda yang bertuliskan ahli neraka tampak jelas, saya kaget, dan karena saya kurang percaya dengan tanda itu akhirnya saya menelusurinya. Disuatu malam saya berkesempatan membuntuti kiyai tawakal yang pergi sendirian. Di tengah perjalanan, beliau berhenti diwarung remang-remang yang dijaga oleh seorang wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka, dan banyak orang disana yang sedang asik bercandaan dengan penjaga warung, kiyaipun bergabung dengan mereka. Karena terheran aku menghampiri kiyai, dan kiyai menyahutku serta menyuruhku bergabung, sungguh aneh. Tak lama kemudia kami berdua beranjak pergi meninggalkan warung, kiyai mengajakku melewati jalan pintas mnyebrangi sungai, sungguh aneh kiyai melewati sungai seperti berjalan layaknya didaratan, untung aku bisa berenang. Setelah sampai diseberang, sembari aku memakai kembali pakaianku, kiyai mengajakku beristirahat dibawah pohon rangdu, dan aku duduk disampingnya. Ternyata kiyai mengetahui kecurigaanku dan menasehatiku, iya berkata demikian “terkadang anugerah dari Allah itu merupakan cobaan yang lebih berat daripada kesengsaraan, untuk itu berhati-hatilah dengan kelebihan yang kau miliki. Tanda ahli neraka dikeningku membuktikan bahwa orang masuk surga ataupun masuk neraka itu kehendak Allah, aku orang yang taat bukan berarti aku berhak menuntut untuk masuk surga, dan orang-orang yang kamu lihat diwarung itu tidak mesti iya masuk neraka, jika Allah berkenan bisa saja mereka masuk surga”, Begitulah Ujar kiyai. Tiba-tiba adzan subuh terdengar, dan kami berdua beranjak dari tempat duduk, tapi setelah saya berdiri tegak, kiyai sudah tak lagi terlihat, dan ku lihat sekeliling ternyata saya sudah berada dipintu gerbang kampung duku jati. Dan sejak saat itulah saya berjanji untuk ttidak lagi menebak-nebak tanda pada wajah seseorang.
Serempak      : owhhhhh… pantesan.
Gus Ja’far      : udah lebih baik kita salam-salaman dan maaf maafan, saya punya banyak salah pada kalian.
Merekapun berdiri, bersalam-salaman, dan maaf maafan.
THE END……………………………………………………………………………………………..
Keteguhan amat penting bagi kehidupan
Tak peduli seberapa dalam jurang menghadang
Tak peduli seberepa besar ombak menerjang
Biarlah orang berkata apa
Biarlah semua orang menghina
Walaupun cobaan terus datang bertubi-tubi
tapi semua akan indah pada waktunya.
Jangan lupa klik iklannya juga ya, gratis.

Terimakasih, itulah drama yang bisa kami tampilkan. Jangan sungkan-sungkan untuk mengundang kami diacara-acara penting anda, kami akan berikan yang terbaik.. sampai jumpa di lain kesempatan.
Disusun dan diperankan Oleh :
1.   KHIZYAN HAMI
2.   MUSHONIF
3.   WANTON NURUDIN
4.   NELI YULIYANTI
5.   VINA ROHMATUL UMMAH
6.   KHOERUDIN
7.   SITI AFIFAH
8.   ADHE M. FAISHAL









Boleh langsung di Copy + Paste atau di Download

Cara download klik pada link "DOWNLOAD" bergambar kepala serigala berapi di bawah, Lalu klik UNDUH GRATIS seperti yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar berikut.
Semoga Bermanfaat.

CONTOH TEKS DRAMA PENDEK TAPI LUCU DAN MENGESANKAN CONTOH TEKS DRAMA PENDEK TAPI LUCU DAN MENGESANKAN Reviewed by Kakanda Style on 12:19 Rating: 5

Recent in Sports

ads 728x180 B
Powered by Blogger.

Photography

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI
PRINSIP HIDUP ADALAH TERUS BERGERA
DIDALAM PERGERAKAN ADA BAROKAH

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
الحركة بركة
PEMUDA ADALAH MASA DEPAN BANGSA
SEMOGA CINTA KITA ABADI
KHIZYAN HAMI
محمد رسول اللهلاإله إلاالله

Ads

Seo Services